Pinjam uang untuk mencicil KPR atau beli mobil dan kebutuhan lainnya, acapkali kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tadi. Namun, sebelum memutuskan untuk pinjam uang di bank dan lembaga keuangan lainnya (leasing, dll) perlu kita perhatikan bunga yang ditawarkan oleh lembaga keuangan tersebut karena akan menentukan besarnya uang yang akan kita cicil tiap bulan nantinya. Harapannya jangan sampai kita terjebak dalam menentukan pilihan saat berutang dengan iming-iming bunga rendah yang kenyataannya tidak demikian. Bunga pinjaman yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan biasanya adalah bunga flat dan bukan bunga efektif karena sekilas bunga flat terkesan bunganya rendah. Lho..memang apa sih bedanya antara bunga flat dan bunga efekif…..terus ada juga istilah anuitas….apalagi itu dan bagaimana perhitungannya ? Mari kita lihat satu persatu dan cermati apa sih perbedaan atas masing-masing metode perhitungan bunga tersebut.
Saat ini kita mengenal ada dua metode perhitungan bunga, yaitu efektif dan flat. Walaupun dalam kenyataan sehari-hari kita lebih banyak menggunakan metode anuitas yang merupakan modifikasi dari metode perhitungan bunga efektif. Cicilan perbulan biasanya terdiri dari komponen bunga dan pokok yang harus kita bayarkan. Dalam perhitungan bunga efektif biasanya besarnya bunga dan cicilan tiap bulannya berbeda, dimana pada awal periode lebih besar daripada akhir periode. Sedangkan dalam metode perhitungan bunga flat, bunga dan cicilan tiap bulan hingga akhir pelunasan besarnya adalah sama. Dalam metode anuitas sendiri besarnya cicilan tiap bulannya sama, namun besarnya bunga dan pokok yang harus dibayarkan tiap bulannya berbeda. Ada baiknya untuk memudahkan pemahaman, maka kita akan menggunakan suatu ilustrasi perhitungan sebagai berikut :
Tuan B mengajukan kredit untuk membeli motor seharga Rp 12 juta dan kita asumsikan nilai pinjaman yang diajukan juga sebesar Rp 12 juta. Jangka waktu pelunasan adalah 12 bulan dengan tingkat bunga 10% . Tuan B berniat membayar pokok pinjaman sebesar Rp 1 jt per bulan sampai pinjaman tersebut lunas.
Ringkasnya adalah sebagai berikut :
> Saldo Pinjaman (SP) : Rp 12 juta
> Jangka waktu (t) : 1 tahun (12 bulan)
> Tingkat bunga (i) : 10% per tahun
Selanjutnya kita akan melakukan perhitungan dengan 3 metode perhitungan bunga diatas
Metode Bunga Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
Rumus bunga efektif :
Dari ilustrasi perhitungan Tuan B diatas, maka dapat kita lihat hasil perhitungannya dalam tabel bunga efektif dibawah ini
Metode Flat
Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap bulan,
karena bunga dihitung dari prosentasi bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Rumus perhitungannya adalah :
Perlu diperhatikan untuk perhitungan bunga dalam metode flat kita menggunakan bunga (i) sebesar 5.37% bukan 10%. Tampak bahwa bunga flat besarnya +/- 2 kali dari bunga efektif dan langkah paling mudah untuk mengetahui apakah jenis bunga yang ditawarkan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya flat atau efektif langkahnya cukup mudah yaitu, bertanya ke pihak bank dan lembaga keuangan tersebut tentang jenis bunganya…
Dari ilustrasi perhitungan Tuan B diatas, maka dapat kita lihat hasil perhitungannya dalam tabel bunga flat dibawah ini
Metode Anuitas
Merupakan modifikasi dari metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan.
Rumus perhitungannya sama dengan bunga efektif dengan syarat Cicilan per bulan besarnya harus sama sampai dengan akhir pelunasan. Untuk memudahkan perhitungan anuitas, kita bisa menggunakan aplikasi Microsoft excel dengan Function “PMT” sebagai berikut :
Langkah 1.
Masuk dalam menu excel kemudian tekan tombol function (fx) dan pilih fungsi “PMT”. Selanjutnya akan muncul tampilan di layar monitor kita sebagai berikut :
Langkah 2
Setelah kita pilih fungsi “PMT” akan muncul tampilan yang harus kita isi sebagai berikut dari data yang kita miliki
Langkah 3
Selanjutnya masukkan data yang kita miliki ke dalam tampilan tadi. Perhatikan gambar dibawah ini :
Hasil dari perhitungan anuitas diatas untuk cicilan yang harus kita bayarkan melalui fungsi “PMT”tiap bulannya sebesar Rp 1.054.991, yang terdiri dari komponen bunga dan komponen pokok. Untuk lebih detailnya kita bisa melihat dalam tabel perhitungan anuitas berikut ini :
Dari tabel perhitungan anuitas tersebut dapat kita ketahui bahwa pada periode awal jumlah cicilan yang kita bayarkan sebagian besar diserap untuk membayar bunga sedangkan pokok yang harus kita bayarkan kecil. Selanjutnya pada akhir periode, sebagian besar cicilan yang kita bayarkan untuk membayar pokok. Apabila diilustrasikan pembagian porsi pembayaran cicilan dari awal hingga akhir periode adalah sebagai berikut :
Kondisi ini tentu akan membuat kita yang melakukan pelunasan dini atau membayar lebih besar atas cicilan kita diawal periode hanya lebih banyak terserap untuk membayar komponen bunganya saja daripada pokok pinjaman. Artinya cicilan yang kita bayarkan tiap bulan nantinya tidak banyak berubah karena prinsip anuitas dalam menghitung bunga sama dengan bunga efektif, yaitu dari saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
Oleh karena itu, yang perlu kita perhatikan dari semua tawaran pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya terkait dengan bunga pinjaman seperti yang disampaikan oleh Bank Indonesia dalam web resminya (www.bi.go.id) adalah sebagai berikut :
1. Dalam menetapkan suku bunga kredit, banyak bank menggunakan metode flat, sehingga suku bunga terkesan lebih rendah. Untuk itu, Anda perlu menanyakan ke bank berapa sebenarnya suku bunga efektif yang diterapkan sebelum memutuskan untuk mengajukan kredit.
2. Jika Anda sedang membandingkan suku bunga antar bank, pastikan bahwa Anda mengetahui metode perhitungan bunga yang diterapkan oleh bank.
3. Untuk menghitung saldo pokok pinjaman, bank biasanya menggunakan metode efektif. Jadi, pada saat mengajukan kredit, Anda perlu menanyakan apakah akan ada penyesuaian terhadap perbedaan saldo pinjaman yang menggunakan bunga efektif dengan yang menggunakan bunga flat jika Anda ingin melakukan pelunasan pinjaman lebih dini sebelum jangka waktu pinjaman berakhir.
4. Mintalah jadwal dan komposisi perhitungan bunga dan angsuran pokok pinjaman lebih dini sebelum jangka waktu pinjaman berakhir.
5. Pastikan bahwa Anda mengetahui sifat suku bunga yang dikenakan bank, floating (mengambang) atau fixed (tetap). Jika suku bunga bersifat mengambang, maka apabila terjadi kenaikan suku bunga, biaya bunga dan angsuran pokok pinjaman akan ikut naik dan sebaliknya jika suku bunga turun.
Mau tanya nih Mas….
Apakah kurva anuitas selalu garis miring (lurus) ya… saya pernah dikasih tahu bahwa ada kurva berbentuk lengkung dalam penghitungan komposisi bungan dan pokok angsuran… apa betul….
Thanks a lot… 🙂